SOTO TAUTO
Tauto adalah hasil dari penggabungan budaya Tiongkok dan India. Makanan ini disajikan dengan kuah yang kental dan memiliki aroma yang khas, dan termasuk dalam kategori soto yang sangat populer di kalangan penggemar kuliner NusantaraMengutip berbagai sumber dikatakan bahwa soto berasal dari kata cao du (chau tu), yang merupakan kata Tionghoa. Kata sao du (sao tu) atau sio to dalam bahasa Hokkian adalah asal kata soto. Dengan demikian, kata cao berarti rumput atau rempah, shao berarti masakan, dan du berarti perut, jeroan sapi, atau babat.
Mengutip berbagai sumber dikatakan bahwa soto berasal dari kata cao du (chau tu), yang merupakan kata Tionghoa. Kata sao du (sao tu) atau sio to dalam bahasa Hokkian adalah asal kata soto. Dengan demikian, kata cao berarti rumput atau rempah, shao berarti masakan, dan du berarti perut, jeroan sapi, atau babat.
Pada abad ke-19, Semarang menjadi tempat di mana soto pertama kali berkembang. Setelah itu, soto menjadi semakin menyebar ke seluruh Indonesia, termasuk Pekalongan. Di Pekalongan, masyarakat setempat menyebutnya sebagai “tauto”, yang merupakan kombinasi dari kata “tauco” dan “soto”.
Dahulu, tauto biasanya disajikan dengan potongan daging kerbau. Hal ini terkait dengan pengaruh agama Hindu di daerah Pekalongan. Dalam kepercayaan Hindu, sapi dianggap sebagai hewan suci sehingga penyembelihan sapi dilarang. Namun, seiring berjalannya waktu dan hilangnya pengaruh budaya Hindu-Jawa, daging kerbau diganti dengan daging sapi. Brisket atau lamur adalah bagian daging yang biasa digunakan untuk membuat tauto
Tauto adalah nama soto khas daerah Pekalongan yang menggunakan bumbu tauco. Kuah masakan ini berwarna merah dan memiliki aroma yang menggugah selera. Bagi yang penasaran atau merindukan kuliner tauto khas Pekalongan, bisa memasak sendiri di rumah dengan resep berikut ini.
Dikutip dari buku 'Makanan tradisional Indonesia' (2017) karya Eni Harmayani, Umar Santoso, Murdijati Gardjito, soto tauto berisikan irisan daging sapi dan soun yang dilengkapi dengan taburan bawang goreng dan seledri.
RESEP
Bahan:
500 gr daging sapi sandung lamur
1 lembar daun salam
1 lembar daun jeruk
1/2 sdt lada bubuk
2 sdm tauco
2 sdm kecap manis
1 liter air
1 cm jahe, memarkan
2 batang serai, memarkan
minyak secukupnya
gula dan garam secukupnya
soun kering, seduh
2 tangkai daun bawang, iris-iris
1 tangkai seledri, iris-iris
tauge
bawang goreng Bahan bumbu halus
: 7 siung bawang merah
5 siung bawang putih
5 cabai merah
2 cm kunyit, bakar lebih dulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar